Rapat Anggota Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) Tentang Pembahasan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Tahun Buku 2020, digelar pada hari Rabu (31/3). Agenda yang digelar di the Legend Resto Gresik tersebut dihadiri oleh jajaran pengurus, pengawas, manager, ketua kelompok KWSG, dan para undangan.
Turut hadir dalam agenda rutin tersebut Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Gresik, Ir. AGUS BUDIONO, M.M dan Ketua Dewan Koperasi Kab. Gresik, Drs. H. Sudigno.
Ketua Pengurus Nixo Armadani dalam paparannya menyampaikan Tahun 2020 menjadi tahun yang sulit bagi Koperasi Warga Semen Gresik untuk mewujudkan visi Menjadi Koperasi Yang Unggul dan Terpercaya di Indonesia. Kondisi perekonomian global pada tahun 2020 sangat berat, dimana pertumbuhan ekonomi global yang semula diharapkan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 pada akhirnya tidak tercapai karena kondisi pasar dunia juga terganggu oleh pandemi Covid-19 yang menyebabkan ketidakpastian pada iklim bisnis. merupakan penyebab tidak tercapainya target pendapatan yang dicanangkan dalam Tahun 2020, yaitu: Pendapatan tercapai Rp1.9 trilyun atau turun 16% dari tahun 2019.
Pada tahun 2020 perusahaan berupaya bergerak cepat dalam melakukan antisipasi dan penyesuaian internal guna mengatasi kondisi usaha yang semakin penuh tantangan dan berpacu melawan dampak pandemi dengan mengintensifkan upaya pengembangan penjualan produk turunan semen dan pengembangan lini usaha nonsemen,
untuk mendiversifikasikan sumber pendapatan dengan tetap mengedepankan pendekatan sinergitas dengan eksisting bisnis. Langkah strategis yang telah dilakukan perusahaan meliputi penguasaan pasar melalui realisasi perluasan area pemasaran dan penggelolaan logistik dan distribusinya secara optimal untuk meningkatkan daya saing.
Nixo Armadani menekankan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah dan upaya strategis untuk bisa mencapai target perusahaan tersebut, sehingga bisa membukukan EBITDA sebesar Rp 45,10 milyar atau 100% dari realisasi tahun 2019 sebesar Rp 45,23 milyar atau 95% dari RKAP 2020 sebesar Rp 47,44 milyar. SHU sebelum pajak tercapai sebesar Rp 1,13 milyar atau 215% dari realisasi tahun 2019 sebesar Rp 528 juta atau 45% dari RKAP 2020 sebesar Rp 2,55 milyar.