Kantor Pusat KWSG di Gresik

Tahun 2014 menjadi tahun yang membanggakan buat KWSG sekaligus menjadi tahun pembenahan manajemen organisasi dan bisnis (Restrukturisasi) secara menyeluruh dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi baru yang telah dicanangkan pengurus.

Membanggakan karena hampir seluruh program kerja yang telah dicanangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2014 setahun yang lalu dapat diwujudkan dan berjalan sesuai rencana. Namun demikian  adanya kebijakan nasional yang tidak diduga sebelumnya, yakni kebijakan pemerintah menurunkan harga semen secara nasional dengan jumlah yang signifikan pada akhirnya menuntut manajemen melakukan  evaluasi dan selanjutnya memutuskan untuk melakukan penyesuaian/revisi atas RKAP yang telah disusun tersebut.

Tahun 2014 juga merupakan tahun pembenahan internal untuk meletakkan pondasi-pondasi manajemen bisnis yang ramping dan efisien. Dimulai dengan melakukan restrukturisasi organisasi dengan mengusung konsep organisasi flat dan matrik. Langkah ini bertujuan selain untuk meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan dan fungsi kontrol organisasi bisnis, juga dalam rangka meningkatkan produktivitas karyawan.

Pembenahan berikutnya adalah restrukturisasi bidang usaha sesuai karakteristik bisnisnya masing-masing. Pada Tahun 2014, fokus retrukturisasi ditujukan kepada sektor bisnis Perdagangan Bahan Bangunan (PBB), Pertokoan dan Jasa Boga.

Di sektor Bisnis PBB, pembenahan diawali dengan penetapan klasifikasi cabang yang didasarkan pada pencapaian Volume penjualan, SHU maupun coverage area. Selanjutnya guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, sektor bisnis PBB menerapkan program Customer Relationship Management (CRM) dengan melakukan klasifikasi pelanggan menjadi Platinum, Gold dan Silver. Selain itu diterapkan juga konsep Vertical Marketing System (VMS) dengan membagi seluruh pelanggan berdasarkan klasifikasi dan area penjualannya kepada masing-masing tenaga penjualan (salesforce).

Sedangkan disektor Pertokoan, manajemen melakukan pengembangan dan pemekaran bisnis pertokoan ritel menjadi dua model, yakni konsep Toko Swalayan (Toserba) dengan dan Mini Market dengan brand “V Mart”. diharapkan melalui pengembangan konsep ini yang nantinya akan dikembangkan di berbagai wilayah, sektor pertokoan khususnya di sektor mini market selain mampu lebih bersaing dipasar dan tumbuh berkembang sekaligus diharapkan mampu memberi kontribusi keuntungan yang semakin baik kepada perusahaan dimasa mendatang.

Selain itu kebijakan strategis lainnya yang dilakukan dalam rangka pembenahan dan penguatan pondasi bisnis KWSG adalah pencanangan strategi Cost Leadership. Kebijakan ini  berupa program efisiensi biaya/beban usaha di seluruh unit bisnis dengan menggunakan parameter yang telah ditetapkan. Langkah ini diambil sebagai jawaban atas tren penurunan gross profit margin .

Keseluruhan langkah-langkah strategis diatas dimaksudkan agar KWSG memiliki pondasi manajemen yang kokoh serta strategi bersaing yang handal sehingga terus mampu mewujudkan diri sebagai Koperasi yang sehat, profesional dan efisien yang mampu berdiri sejajar dengan koperasi-koperasi besar kelas dunia. Amiin ya Robbal ‘Aalamiin.